Telkom University Kembangkan Ralivide, Alat Deteksi Korban Gempa untuk Relawan
Gempa bumi merupakan bencana alam yang sering terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Dampak dari gempa bumi dapat menyebabkan kerusakan infrastruktur serta korban jiwa yang tidak sedikit. Dalam situasi darurat, proses evakuasi korban harus dilakukan dengan cepat dan akurat untuk meminimalkan jumlah korban jiwa. Menyadari pentingnya inovasi dalam penanganan bencana, mahasiswa dan peneliti dari Telkom University mengembangkan sebuah alat deteksi korban gempa yang diberi nama Ralivide.
Apa Itu Ralivide?
Ralivide merupakan sebuah alat berbasis teknologi yang dirancang untuk membantu relawan dan tim penyelamat dalam mendeteksi korban yang terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa bumi. Alat ini menggunakan kombinasi sensor canggih, kecerdasan buatan (AI), serta teknologi komunikasi untuk meningkatkan efektivitas pencarian dan penyelamatan korban.
Berbeda dengan metode pencarian konvensional yang masih mengandalkan pencarian manual atau bantuan anjing pelacak, Ralivide bekerja dengan sistem sensor inframerah, mikrofon berkepekaan tinggi, serta kecerdasan buatan yang mampu mengenali suara dan gerakan dari bawah reruntuhan. Dengan alat ini, tim penyelamat dapat lebih mudah menentukan lokasi korban dengan akurasi yang lebih tinggi.
Cara Kerja Ralivide
Ralivide bekerja dengan mengombinasikan berbagai teknologi modern untuk mendukung upaya pencarian korban gempa. Berikut adalah beberapa fitur utama yang dimiliki oleh alat ini:
Sensor Inframerah dan Kamera Termal
Ralivide dilengkapi dengan sensor inframerah dan kamera termal yang memungkinkan deteksi suhu tubuh manusia di bawah reruntuhan. Teknologi ini sangat berguna dalam kondisi minim cahaya atau di tempat-tempat yang sulit dijangkau oleh tim penyelamat.Mikrofon Berkepekaan Tinggi
Mikrofon yang digunakan dalam alat ini mampu menangkap suara frekuensi rendah, seperti ketukan atau panggilan minta tolong dari korban yang terjebak. Suara yang terekam kemudian dianalisis oleh sistem kecerdasan buatan untuk menentukan apakah ada manusia di lokasi tersebut.Kecerdasan Buatan (AI) untuk Analisis Data
Sistem AI pada Ralivide dapat memproses data yang dikumpulkan dari sensor dan mikrofon untuk membedakan antara suara manusia dan suara lingkungan sekitar. Teknologi ini membantu tim penyelamat dalam mengurangi kesalahan identifikasi dan meningkatkan efisiensi pencarian.Sistem Komunikasi Nirkabel
Ralivide dilengkapi dengan sistem komunikasi berbasis jaringan nirkabel yang memungkinkan data dari alat ini dikirimkan langsung ke pusat kendali. Tim penyelamat dapat memantau hasil deteksi secara real-time dan mengambil keputusan lebih cepat dalam proses evakuasi.
Proses Pengembangan dan Uji Coba
Tim peneliti dari Telkom University telah melakukan serangkaian uji coba untuk memastikan efektivitas dan keandalan Ralivide di lapangan. Uji coba dilakukan dalam simulasi reruntuhan bangunan dengan berbagai skenario, seperti kondisi minim cahaya, material bangunan yang berbeda, serta berbagai jarak deteksi.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa Ralivide memiliki tingkat akurasi yang tinggi dalam mendeteksi keberadaan korban dengan cepat. Bahkan, dalam beberapa kondisi yang sulit, alat ini tetap mampu mengidentifikasi suara dan suhu tubuh manusia dengan baik.
Keberhasilan uji coba ini menjadi bukti bahwa inovasi dari Telkom University memiliki potensi besar untuk diterapkan dalam operasi penyelamatan nyata. Saat ini, tim pengembang sedang bekerja sama dengan beberapa lembaga penanggulangan bencana di Indonesia untuk mengadaptasi teknologi ini ke dalam sistem darurat nasional.
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Relawan
Penggunaan Ralivide diharapkan dapat membawa dampak positif yang signifikan dalam proses penyelamatan korban gempa. Berikut beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari alat ini:
Meningkatkan Kecepatan Evakuasi: Dengan deteksi yang lebih akurat, tim penyelamat dapat lebih cepat menemukan korban dan melakukan tindakan penyelamatan sebelum terlambat.
Mengurangi Risiko bagi Tim Penyelamat: Teknologi ini membantu mengurangi risiko bagi para relawan yang harus masuk ke dalam reruntuhan tanpa informasi yang cukup.
Dapat Digunakan di Berbagai Jenis Bencana: Selain untuk gempa bumi, Ralivide juga berpotensi digunakan dalam skenario bencana lain seperti tanah longsor dan bangunan runtuh akibat ledakan.
Masa Depan Ralivide dan Pengembangan Teknologi Lebih Lanjut
Setelah sukses dalam tahap pengembangan awal dan uji coba, tim dari Telkom University berencana untuk terus menyempurnakan Ralivide dengan menambahkan fitur tambahan, seperti:
Drone yang Dilengkapi Sensor Ralivide untuk memperluas jangkauan deteksi di area bencana yang sulit dijangkau secara manual.
Integrasi dengan Big Data dan IoT agar data dari alat ini dapat dianalisis lebih cepat dan akurat oleh pusat kendali bencana.
Desain yang Lebih Ringan dan Mudah Dibawa agar alat ini lebih praktis digunakan oleh tim penyelamat di lapangan.
Melalui inovasi seperti Ralivide, Telkom University membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi solusi nyata dalam menangani berbagai tantangan kemanusiaan, khususnya dalam bidang mitigasi bencana. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan alat ini dapat segera digunakan secara luas dan memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia dan dunia dalam menghadapi bencana alam.
Sebagai institusi pendidikan yang berorientasi pada teknologi dan inovasi, Telkom University terus berkomitmen untuk menghasilkan solusi berbasis teknologi yang dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Ralivide adalah salah satu bukti nyata bahwa inovasi dari anak bangsa dapat menjadi harapan baru dalam upaya penyelamatan korban bencana di masa depan.
Komentar
Posting Komentar